Pejabat Afsel serukan pengembalian artefak Afrika dari eks negara kolonial

Beberapa eks penguasa kolonial mengambil bagian tubuh seperti gigi, tengkorak, dan artefak-artefak lainnya dari Afrika selama masa penjajahan.
Johannesburg, Afrika Selatan (Xinhua/Indonesia Window) – Seorang pejabat pemerintah Afrika Selatan (Afsel) pada Senin (5/5) menyerukan pengembalian artefak yang “dicuri” dari Afrika selama masa kolonial.
Menteri Olahraga, Seni, dan Budaya Afrika Selatan Gayton McKenzie menyampaikan hal tersebut dalam sesi Kelompok Kerja Budaya Kelompok 20 (Group of 20/G20) kedua yang digelar di Johannesburg, kota terbesar sekaligus pusat ekonomi Afrika Selatan.

“Kami ingin artefak-artefak ini dikembalikan ke Afrika. Jika ada bukti bahwa benda-benda ini dicuri dari Afrika, tidak boleh ada negosiasi, harus direpatriasi. Kita tidak bisa membahas hal yang sama selama 30 tahun, pencurian tetaplah pencurian,” kata McKenzie.
Beberapa eks penguasa kolonial mengambil bagian tubuh seperti gigi, tengkorak, dan artefak-artefak lainnya dari Afrika selama masa penjajahan. Inggris telah mengembalikan beberapa artefak yang diambil selama masa kolonial ke Benin, Ghana, dan Nigeria. Pada 2022, Belgia mengembalikan gigi Patrice Lumumba, perdana menteri pertama negara merdeka Republik Demokratik (RD) Kongo.
Pada Februari lalu, para kepala negara dan pemerintahan Afrika bertemu dalam Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Uni Afrika ke-38 di Addis Ababa, ibu kota Ethiopia, dan memutuskan untuk menuntut kompensasi atas dampak perbudakan yang berlangsung lama oleh eks negara-negara kolonial.
Laporan: Redaksi