Banner

Badai Laura pengaruhi harga minyak mentah Indonesia jadi 41,63 dolar AS per barel pada Agustus

Ilustrasi. Kekhawatiran badai tropis Marco dan Laura yang melewati jantung industri minyak di Amerika Serikat ikut mempengaruhi “Indonesian Crude Price” (ICP) atau harga minyak mentah Indonesia di bulan Agustus 2020 yang ditetapkan sebesar 41,63 dolar AS per barel. (C Morrison from Pixabay)

Jakarta (Indonesia Window) – Kekhawatiran badai tropis Marco dan Laura yang melewati jantung industri minyak di Amerika Serikat ikut mempengaruhi Indonesian Crude Price (ICP) atau harga minyak mentah Indonesia di bulan Agustus 2020.

Direktorat Jenderal Minyak dan Gas Bumi pada Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menetapkan ICP bulan Agustus sebesar 41,63 dolar AS per barel atau naik 0,99 dolar AS per barel dibanding bulan sebelumnya.

Banner

“ICP Agustus sangat dipengaruhi oleh kebijakan Amerika Serikat menyikapi badai Laura di sekitar Teluk Meksiko. Selain dipangkas, mereka bahkan menghentikan pengoperasian minyak di lepas pantai kendati tidak menyebabkan kerusakan yang meluas,” Kata Kepala Biro Komunikasi, Layanan Informasi Publik dan Kerja Sama pada Kementerian ESDM, Agung Pribadi, di Jakarta, Sabtu (5/9).

Besaran ICP tersebut ditetapkan melalui Keputusan Menteri Nomor 158 K/12/MEM/2020 tentang Penetapan Harga Minyak Mentah Indonesia Bulan Agustus 2020 tertanggal 3 September 2020.

Selain kejadian alam yang menerpa wilayah Teluk Meksiko tersebut, permintaan minyak mentah masih sangat dipengaruhi oleh pandemik virus corona.

Banner

“COVID-19 masih menjadi variable penting dalam memperbaiki ICP,” tutur Agung.

Data Kementerian ESDM menunjukkan bahwa rata-rata ICP sepanjang tahun 2020 hingga bulan berjalan mencapai 40,08 dolar AS per barel.

Pada Januari, ICP mencapai 65,38 dolar AS per barel, kemudian turun akibat pandemik menjadi 56,51 dolar AS per barel pada Februari.

Banner

Harga ICP terus turun pada Maret dan April, masing-masing sebesar 34,23 dolar AS per barel dan 20,66 dolar AS per barel.

Namun, seiring normalnya aktivitas ekonomi serta harapan akan penemuan vaksin COVID-19, membuat ICP perlahan merangkak naik menjadi 25,67 dolar AS per barel di bulan Mei, 36,68 dolar AS per barel pada Juni, 40,64 dolar AS per barel pada Juli, dan 41,63 dolar AS per barel pada Agustus.

Laporan: Redaksi

Banner

Tinggalkan Komentar

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Iklan