Banner

Arab Saudi negara tercepat terapkan pendidikan tanggap darurat

Ilustrasi. Arab Saudi menjadi salah satu negara tercepat di dunia dalam menanggapi keadaan darurat pendidikan. (Marvin Meyer on Unsplash)

Jakarta (Indonesia Window) – Arab Saudi menjadi salah satu negara tercepat di dunia dalam menanggapi keadaan darurat pendidikan, kata Emtinan Al-Qurashi, Direktur Pengembangan Digital dan Pembelajaran Jarak Jauh di Universitas Temple, Amerika Serikat.

Hasil dari semester sebelumnya menunjukkan hasil yang menjanjikan. Kerajaan tampaknya siap untuk mengambil tugas dan mempertahankan kesuksesannya, menurut laporan Arab News.

Banner

Sejak awal krisis COVID-19, Pemerintah Kerajaan berupaya keras untuk menyediakan fasilitas yang memungkinkan siswanya melanjutkan pendidikan di tengah pandemik.

Al-Qurashi menjelaskan bahwa beberapa hal yang perlu diperhatikan agar e-learning (pendidikan elektronik atau jarak jauh) menjadi efektif Internet dan perangkat elektronik harus tersedia untuk semua; siswa berkebutuhan khusus dan kesulitan belajar harus diakomodasi; dan dukungan psikososial harus disediakan.

Pembelajaran jarak jauh dapat efektif dengan kehadiran tenaga pendidik yang berkualitas.

Banner

E-learning juga dapat dikombinasikan dengan kehadiran fisik, karena tidak ada bentuk yang terbukti lebih unggul dari hal ini.

Keberhasilan pendidikan darurat menggunakan teknologi telah diterjemahkan ke dalam gaya hidup, dengan banyak orang sekarang bekerja sama untuk mengembangkan dan meningkatkan kompetensi guna memajukan gaya pembelajaran baru ini.

Sementara itu, Menteri Pendidikan Saudi, Dr. Hamad Al-Shaikh, pada Sabtu malam (5/12) menyatakan bahwa pembelajaran jarak jauh akan dilanjutkan setelah pandemik.

Banner

Keputusan untuk melanjutkan pembelajaran jarak jauh dilakukan untuk memastikan kesehatan siswa dan mengekang penyebaran penyakit virus corona (COVID-19).

Dia menambahkan bahwa kementerian dan Komisi Evaluasi Diklat bekerja sama secara erat di beberapa bidang untuk menghasilkan hasil yang lebih baik bagi siswa dan guru.

Laporan: Raihana Radhwa

Banner

Tinggalkan Komentar

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Iklan