Banner

Serangan siber ganggu jaringan Wi-Fi di sejumlah stasiun kereta utama di Inggris

Orang-orang terlihat di Stasiun Waterloo di London, Inggris, pada 8 Mei 2024. (Xinhua/Li Ying)

Insiden keamanan siber mengganggu jaringan Wi-Fi publik di sejumlah stasiun kereta terbesar di Inggris, dengan para penumpang yang berupaya terhubung ke Wi-Fi di sejumlah stasiun, termasuk Manchester Piccadilly, Birmingham New Street, Edinburgh Waverley, Glasgow Central, dan 11 terminus di London, pada Rabu (25/9) malam waktu setempat mendapati sebuah laman yang bertuliskan “Kami mencintaimu, Eropa” (We love you, Europe), disertai pesan anti-Islam yang memuat serangkaian serangan teror di Eropa.

 

London, Inggris (Xinhua/Indonesia Window) – Network Rail, pengelola jaringan infrastruktur perkeretaapian di Inggris, pada Kamis (26/9) menyampaikan bahwa pihaknya sedang menyelidiki “insiden keamanan siber” yang mengganggu jaringan Wi-Fi publik di sejumlah stasiun kereta terbesar di negara tersebut.

Para penumpang yang berupaya terhubung ke Wi-Fi di sejumlah stasiun, termasuk Manchester Piccadilly, Birmingham New Street, Edinburgh Waverley, Glasgow Central, dan 11 terminus di London, pada Rabu (25/9) malam waktu setempat mendapati sebuah laman yang bertuliskan “Kami mencintaimu, Eropa” (We love you, Europe), disertai pesan anti-Islam yang memuat serangkaian serangan teror di Eropa, demikian menurut sejumlah laporan media setempat.

Network Rail, yang mengoperasikan stasiun-stasiun tersebut, menguraikan dalam sebuah pernyataan bahwa jaringan Wi-Fi, yang disediakan oleh perusahaan pihak ketiga, telah ditangguhkan. Layanan Wi-Fi ini bersifat “mandiri dan merupakan layanan sederhana ‘klik & sambungkan’ yang tidak meminta data pribadi apa pun,” imbuh pernyataan itu.

Sejumlah penumpang berjalan melewati sebuah pemberitahuan yang mengumumkan aksi mogok di Stasiun Waterloo di London, Inggris, pada 8 Mei 2024. (Xinhua/Li Ying)

Network Rail mengatakan bahwa penyelidikan komprehensif sedang dilakukan.

Insiden itu terjadi menyusul serangan siber serupa pada awal September yang menargetkan badan pengurus jaringan transportasi Transport for London, yang berisi informasi pribadi milik sekitar 5.000 pelanggan.

Laporan: Redaksi

Tinggalkan Komentar

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Banner
Banner

Iklan